Mengetasi sering pipis saat hamil
Apabila Bunda harus terus-menerus buang air kecil, Bunda mungkin mengira langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi minum. Namun, ibu hamil penting untuk tetap terhidrasi demi kesehatan bayi dan Bunda.
Jadi, apa yang harus dilakukan calon ibu? Berikut beberapa hal yang dapat membantu menghentikan seringnya buang air kecil (atau setidaknya memperlancar alirannya):
Sering pipis merupakan bagian dari kehamilan. Jangan lupa untuk selalu memberitahukan dokter kandungan tentang Bunda yang sering buang air kecil sehingga mereka dapat memantaunya dan memberikan tes yang diperlukan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Halodoc, Jakarta – Umumnya, seseorang membutuhkan air putih secukupnya setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Hal ini dilakukan agar terhindar dari dehidrasi. Namun, kelebihan mengonsumsi cairan juga memiliki dampak untuk tubuh, salah satunya kamu menjadi lebih sering kencing atau buang air kecil.
Baca juga: Terlalu Sering Kencing, Indikasi Tubuh Tidak Sehat?
Normalnya, dalam satu hari kamu akan kencing atau buang air kecil sebanyak 4-8 kali. Hal ini setara dengan mengeluarkan urine sebanyak 1-1,8 liter. Jika kamu sering buang air kecil padahal cairan yang dikonsumsi tidak terlalu banyak, maka hal ini bisa disebabkan faktor tertentu.
Bolak-balik ke kamar mandi untuk pipis memang bikin repot ya, Bumil. Apalagi, kalau Bumil sedang beraktivitas di luar rumah. Nah, supaya tidak terus-menerus ke kamar mandi untuk buang air kecil, yuk ketahui trik mudah mengatasinya di artikel ini.
Sering pipis adalah hal yang umum terjadi pada wanita hamil. Kondisi ini lebih sering terjadi pada awal kehamilan dan saat kehamilan memasuki trimester ketiga. Selain bikin repot, sering pipis juga dapat mengganggu istirahat ibu hamil di malam hari.
Kenali Penyebab Wanita Sering Kencing
Umumnya, mengalami buang air kecil melebihi batasan normal dalam satu hari dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan pada tubuh. Berikut ini beberapa penyebab wanita sering buang air kecil, yaitu:
1. Infeksi Saluran Kemih
Dilansir dari National Health Service UK, frekuensi buang air kecil yang meningkat dapat disebabkan karena adanya gangguan infeksi saluran kemih. Gejala ini disertai dengan nyeri saat melakukan buang air kecil dan banyaknya urine yang dikeluarkan sangat sedikit. Tidak hanya wanita dewasa, anak-anak juga rentan alami infeksi saluran kemih. Lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan organ intim dengan cara yang tepat dan benar.
Sering buang air kecil tidak selalu menjadi gejala gangguan kesehatan, melainkan bisa menjadi tanda awal dari kehamilan. Umumnya pada trimester pertama, wanita sering buang air kecil terutama pada malam hari. Hal ini disebabkan karena volume darah meningkat saat hamil sehingga ginjal harus memproses cairan berlebih sehingga sering buang air kecil. Untuk memastikan hamil atau tidak, kamu harus memeriksakan diri ke dokter untuk hasil yang tepat.
American Diabetes Association menyatakan, gejala yang kerap muncul pada pengidap diabetes adalah meningkatkan frekuensi buang air kecil pada malam hari. Kelebihan glukosa pada pengidap diabetes akan dikeluarkan bersama dengan urine. Inilah yang menyebabkan pengidap diabetes sering buang air kecil.
Lakukan pencegahan penyakit diabetes dengan pemeriksaan darah pada rumah sakit terdekat untuk penanganan yang tepat dan lebih dini. Kini kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: Anyang-Anyangan Jadi Tanda Infeksi Saluran Kemih?
Pielonefritis atau infeksi ginjal dapat menyebabkan seorang wanita mengalami frekuensi buang air kecil yang meningkat. Selain meningkatkan frekuensi buang air kecil, pielonefritis juga memiliki gejala lain, seperti munculnya darah pada urine dan urine yang mengeluarkan busa. Umumnya, infeksi ginjal lebih rentan dialami oleh wanita dibandingkan pria.
5. Gangguan Kecemasan
Wanita yang mengalami gangguan kecemasan akan mengalami gejala, seperti meningkatnya frekuensi buang air kecil. Dilansir dari Anxiety Centre, gangguan kecemasan juga meningkatkan risiko stres dalam tubuh. Tingkat stres yang tinggi juga dapat sebabkan otot mengencang, termasuk otot yang ada pada kandung kemih maupun saluran kemih. Inilah penyebab gangguan kecemasan dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Baca juga: Suntik Botox Bisa Mengatasi Kandung Kemih Overaktif?
Itulah beberapa penyebab wanita alami peningkatan frekuensi buang air kecil. Tidak ada salahnya untuk atur tingkat stres yang dialami dan banyak konsumsi makanan sehat agar kondisi kesehatan kamu tetap terjaga. Sehingga kamu akan terhindar dari penyebab peningkatan buang air kecil.
Kapan ibu hamil sering buang air kecil?
Ibu hamil jadi lebih sering buang air kecil itu dimulai sejak dua hingga tiga minggu pertama kehamilan. Namun, sebagian besar ibu hamil baru menyadari hal tersebut ketika kehamilannya sudah berusia sekitar 10 hingga 13 minggu, ketika rahim mulai menekan kandung kemih.
Dorongan tersebut kemungkinan besar akan mereda pada trimester kedua, saat rahim mendorong keluar melewati panggul, sehingga mengurangi tekanan pada kandung kemih. Namun hal ini terjadi lagi sekitar minggu ke-30, ketika kepala bayi mulai menekan kandung kemih.
Seberapa sering Bunda perlu buang air kecil saat hamil pada akhirnya bergantung pada masing-masing kondisi Bunda. Misalnya, Bunda biasanya ke toilet delapan kali sehari, saat hamil mungkin mulai melakukannya 10 kali sehari.
Trik Mudah Mengatasi Sering Pipis Saat Hamil
Kalau Bumil sering buang air kecil, tidak perlu resah, ya. Ada trik mudah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:
Meski sering pipis saat hamil adalah kondisi yang umum terjadi, Bumil tetap perlu waspada. Dalam beberapa kasus, sering buang air kecil bisa menjadi gejala diabetes atau infeksi saluran kemih (ISK).
Jika keluhan sering buang air kecil yang Bumil alami disertai dengan nyeri saat buang air kecil atau anyang-anyangan, urine beraroma tidak sedap, terdapat darah pada urine atau warnanya menjadi keruh, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Beberapa perubahan tubuh bisa menjadi tanda-tanda hamil, salah satunya telat menstruasi. Jika Bunda telat haid dan juga sering pipis atau Buang Air Kecil (BAK), apa ini juga tanda hamil?
Maksud dari sering pipis itu saat frekuensi BAK Bunda lebih sering dari biasanya. Ini normal dan bisa disebabkan banyak hal. Salah satunya perubahan hormonal dan fisik yang terjadi di tubuh.
Pola buang air kecil yang teratur bisa berkisar antara empat hingga sepuluh kali sehari, dengan rata-rata sekitar enam kali. Apabila Bunda merasa semakin sering ke kamar mandi akhir-akhir ini, mungkin itu bukan imajinasi Bunda sedang hamil.
"Sering buang air kecil pada wanita adalah tanda umum kehamilan, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah pembuahan," kata Sherry A. Ross, MD, pakar kesehatan perempuan dan penulis She-ology: The Definitive Guide to Women’s Intimate Health dikutip dari The Bump.
Ross mengatakan, 99,9 persen perempuan yang baru hamil mengalami sering buang air kecil pada awalnya. “Beberapa wanita akan memberi tahu Anda bahwa gejala itulah yang mendorong mereka untuk melakukan tes kehamilan," ujarnya.
Saat hamil, tiap perempuan berbeda soal frekuensi BAK. Beberapa ibu hamil merasakan sedikit perubahan dan menggunakan toilet dengan frekuensi yang sama atau sedikit lebih sering dibandingkan sebelumnya.
Sedangkan ibu hamil lainnya mengalami perubahan yang jauh lebih nyata dan terus-menerus berlari ke toilet sepanjang hari dan malam.
Penyebab sering pipis saat hamil
Seperti tanda kehamilan lainnya, lebih sering pipis saat hamil, setidaknya di awal kehamilan, dapat disebabkan hormon.
Setelah embrio ditanamkan di rahim, tubuh memproduksi hormon kehamilan yang disebut hCG (alias human chorionic gonadotropin). Ross bimengatakan, hormon ini dapat memicu lebih sering buang air kecil saat hamil.
Pada waktu yang sama, lonjakan progesteron, hormon kehamilan lainnya, juga dapat menyebabkan sensasi ingin buang air kecil. Sayangnya, keinginan untuk buang air kecil tidak hanya terjadi pada trimester pertama saja. Saat rahim mengembang untuk menampung bayi yang sedang tumbuh, hal itu menekan kandung kemih, uretra, dan otot dasar panggul.
“Rahim yang hamil menekan kandung kemih, sehingga kandung kemih tidak dapat mengembang hingga mencapai tingkat kepenuhan yang sama,” jelas Lauren Cadish, MD, ahli uroginekologi di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California.
“Tidak ada banyak ruang untuk kandung kemih di panggul.”
Dilansir laman Pregnancy Birth Baby sering buang air kecil biasa terjadi pada setiap tahap kehamilan.
Pada tahap pertama, perubahan hormonal meningkatkan frekuensi perlu menggunakan toilet.
Di akhir kehamilan, rahim (rahim) menjadi lebih besar untuk menampung bayi yang sedang tumbuh. Hal ini menekan kandung kemih dan usus, dan membuat kemungkinan terjadinya inkontinensia.
Dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, Bunda mungkin kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
Menjelang akhir kehamilan, ibu hamil mungkin akan sedikit mengompol ketika:
Hal ini terjadi karena tindakan tersebut memberi tekanan lebih besar pada dasar panggul. Pada banyak orang, dasar panggul melemah selama kehamilan.
Penyebab Sering Pipis Saat Hamil
Sebelum tahu cara mengatasinya, Bumil perlu paham dulu nih kenapa selama hamil jadi sering pipis. Sebenarnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu hamil sering buang air kecil. Salah satunya adalah perubahan hormon selama kehamilan.
Perubahan hormon ini membuat aliran darah dan cairan ke ginjal menjadi lebih cepat, sehingga ibu hamil akan lebih sering pipis.
Selain itu, pertumbuhan janin di dalam kandungan dapat menekan kandung kemih. Kondisi ini juga menyebabkan ibu hamil jadi sering buang air kecil.